Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam studi literatur, dosen matakuliah Keagamaan sebuah perguruan tinggi memperkenalkan kegiatan yang inovatif dan bermanfaat. Setiap minggu, puluhan mahasiswa diajak untuk mengeksplorasi dokumen otentik pendukung perkuliahan di perpustakaan kampus.
Kegiatan ini menjadi bagian integral dari metode pengajaran dosen untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menyusun argumentasi dan menganalisis berbagai sumber keagamaan. Melibatkan perpustakaan sebagai sumber daya utama, dosen tersebut tidak hanya fokus pada buku-buku teks, tetapi juga menyoroti dokumen otentik, arsip, dan referensi khusus yang hanya dapat diakses melalui perpustakaan.
"Dengan menggali dokumen otentik di perpustakaan, mahasiswa dapat memahami lebih dalam tentang konteks sejarah, budaya, dan perkembangan pemikiran keagamaan. Hal ini juga membantu mereka mengembangkan keterampilan penelitian yang kritis," ujar dosen tersebut.
Setiap sesi kegiatan di perpustakaan melibatkan penjelajahan koleksi khusus, diskusi kelompok, dan panduan praktis dalam penggunaan sumber daya perpustakaan. Mahasiswa tidak hanya diajak untuk membaca, tetapi juga untuk merumuskan pertanyaan, berdiskusi, dan menyusun pemahaman kritis terhadap berbagai perspektif yang ditemukan.
Kehadiran puluhan mahasiswa dalam setiap sesi menunjukkan antusiasme dan dukungan terhadap metode pengajaran yang interaktif ini. Aktivitas ini juga melibatkan peran pustakawan perpustakaan sebagai fasilitator dan penasehat dalam menemukan sumber daya yang relevan.
Kegiatan ini tidak hanya menciptakan ruang pembelajaran yang lebih dinamis dan mendalam, tetapi juga memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat informasi yang penting dalam pendidikan tinggi. Diharapkan, metode inovatif ini dapat diadopsi lebih luas untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa di berbagai bidang studi.