Hujjah al-islam abu hamid muhammad al-ghazali tidak saja mengakui empiris, rasio, intuisi dan otoritas sebagai sumber pengetahuan, sebagaimana epistemologi modern, tetapi ia menunjukkan keniscayaan superioritas ladunny dan otoritas dalam pengetahuan dan kebenaran. ia mengembalikan pengetahuan yaitu allah al-haqq al-mubin